Kamis, 26 Maret 2015

Semarang, 20/04/2015 akibat hujan deras yang terjadi di kabupaten semarang,air kiriman yang di sungai yang terletak di kecamatan genuk meluap kepemukiman warga, terjadi sekitar jam 22.00 WIB para warga terlihat panik dengan peristiwa tersebut.
ketinggian genangan air sekitar 50 cm di beberapa tempat. terlihat para warga bergotong royong mengankat pasir yang sudah di terbungkus karung ke tempat dimana meluapnya air sungai tersebut. jumlah warga bergotong royong yang sangat banyak dapat menutupi suangai yang meluap tersebut, sekitar 3 jam luapan air sudah dapat di atasi. terlihat beberapa relawan yang mengarahkan warga dalam kerja bhakti tersebut seperti BPBD kota Semarang, PMI kota Semarang, dan BASARNAS kota Semarang.

Senin, 16 Maret 2015

Perkembangan new media saat ini sangat pesat di bandingkan dengan media cetak yang semakin menurun, salah satu penelitian yang di adakan oleh SPS (Serikat Penerbit Suratkabar) melakukan sebuah penelitian bertajuk masa depan media cetak di Indonesia, pada 23-29 Juni 2010 melibatkan 2.971 responden. Mayoritas responden membeli surat kabar secara eceran 64,2%, disusul majalah 24,5% dan tabloid 20%.
Kemudian dari tahun ke tahun tren harga berlangganan media cetak terus merangkak naik, nyaris tak pernah ada penurunan harga. Sehingga koran melakukan strategi ‘Koran seceng’ atau koran seribu rupiah untuk mengatasi koran baru di pasar.
Kemudian sebanyak 91,4% responden membaca koran daerah sedangkan untuk koran nasional hanya 8,6%. Karena segmen pembaca surat kabar nasional di Indonesia umumnya adalah masyarakat yang berlatar belakang sosial ekonomi status menengah ke atas, dengan tingkat pendidikan yang semakin tinggi. Pembaca koran daerah, latar perbandingan lurus dengan populasi penduduk yang memiliki sosial ekonomi status menengah ke bawah dan tingkat pendidikan rendah.
Untuk saat ini dengan hadirnya media online dengan penetrasi browser yang meningkat, media cetak mengalami penurunan tajam dalam hal penetrasi (menerobos) pembaca, billing iklan media cetak yang dimonitor Neilson Indonesia justru meningkat pesat. Pada tahun 2009, market share iklan media cetak tumbuh 23%, dengan volume Rp 8,2 triliun.
Lalu apa yang harus dilakukan media cetak di zaman digital ini? Ika Jatmikasari Associate Director Neilson Media Indonesia menyarankan delapan langkah strategi (2009):
  1.  Membangung kanal internet dan melakukan reportase dalam beragam platform. Mengutip Jay Rosen seorang profesor jurnalism dalam New York University saat ini reporter koran harus mampu menulis atau melaporkan berita dari berbagai platform. Dan bukan cuma dari satu platform saja. Mengapa harus demikian?pasalnya teknologi telah mengubah cara orang dalam mengkonsumsi berita. Banyak diantara konsumen memang masih memperoleh informasi melalui media cetak. Namun banyak pula diantara konsumen yang telah berpindah untuk mendapatkan informasi melalui berbagai media sekaligus, seperti televisi, telepon seluler dan internet.
  2. Menjadi niche media, model media massa tidak lagi bisa bekerja sebagai model internet, dan kini semakin banyak orang menemukan subjek dan bidang spesifik yang lebih menarik melalui internet.
  3. Integrasi laporan yang real-time. Jaringan sosial media (facebook, twitter,dll) telah menuntut audience untuk menyampaikan berita yang mereka buat sendiri. Koran dapat menggunakan media sosial ini untuk menyampaikan berita hangat tiap hari.
  4. Mendorong inovasi.
  5. Berinvestasi di bidang modal device. Lebih banyak orang ini mengunakan telfon pintar dan memanfaatkannya untuk saling berkoneksi. Dari hal inilah, terdapat potensial pendapatan yang bisa diperoleh. Media bisa mengutip kepada setiap pelanggan yang mengunduh aplikasi dari media tersebut, seperti halnya ketika memungut kepada pelanggan koran.
  6. Berkomunikasilah dengan pembaca muda. Media sosial (facebook, twitter,dll) telah medorong orang untuk dan berkomentar terhadap apapun. Anda ingin membaca koran berkomentar atau mengirim respon terhadap apa yang ingin mereka baca ? satu hal yang perlu diperhatikan untuk membuat publik menilai sebuah koran adalah ketika koran itu memberikan “nilai” (value) kepada publik. Media harus berinteraksi dengan publik.
  7. Membangun komunitas. Surat kabar (dan versi web mereka) terlalu sederhana untuk diharapkan sekedar menyampaikan informasi. Media juga harus menciptakan komunitas. Manfaatkanlah media sosial untuk membangun komunitas (koran) anda. Dengan menciptakan komunitas, anda telah menciptakan hubungan yang royal dengan para pemaca.
  8. Berlangganan atau gratis ? haruskah versi online surat kabar mengutip dari pembaca yang hendak mengaksesnya ? apa model terbaik untuk hal ini ? rupert murdoch, CEO News Corp ., mulai memungut bayaran dari pembaca untuk semua informasi dari wabsite. Mengapa ? surat kabar perlu menciptakan nilai bagi pembacanya. Dan menyediakan layanan yang orang mau untuk membayarnya !
          keunggulan yang dimiliki media cetak dalam hal dunia periklanan yaitu : 
  1.      selektif
  2.      kualitas produk 
  3.      kreativitas fleksibel
  4.      permanen prestise 
  5.      penerimaan dan lingkungan konsumen
  6.      pelayanan

      dari video di atas ada beberapa pendapat pemilik media berkata bahwa media cetak harus mengikuti perkembangan new media sekarang  Ini salah satu penelitian tentang waktu masyarakat dalam hal mengakses informasi, kita sudah dapat menyimpulkan bahwa new media telah mempengaruhi kebiasaan masyarakat dalam akses informasi. Menurut salah seorang pakar Ilmu komunikasi Van Dijk menyatakan bahwa salah satu bagian dari New Media adalah “Network Society”. “Network society” adalah formasi sosial yang berinfrastuktur dari kelompok, organisasi dan komunitas massa yang menegaskan bentuk awal dari organisasi dari segala segi (individu, grup, organisasi, dan kelompok sosial).
      di bawah ini adalah statistik perkembangan new media dan media cetak dari hasil survey Nielsen Media 2011.
     
      Dari data di atas menunjukkan kepada kita bagaimana telah terjadi perubahan yang menarik antara pembaca koran dengan pengguna Internet. Kita bisa melihat bahwa pembaca media cetak semakin menurun sejak tahun 2005. Sebaliknya, pengguna internet prosentasenya semakin lama semakin meningkat. 
      Data di atas tidak jauh berbeda dengan data dari Internet World Stats, dalam satu dasawarsa terakhir jumlah pengguna internet (netter) di dunia meningkat drastis. Dari 0.4% pengguna dari seluruh penduduk dunia di tahun 1995, kini naik hampir 60 kali lipat pada 2008. Dan sejak tahun 2000, pertumbuhan netter dunia naik rata-rata 2% terhadap total populasi dunia. 
      media cetak akan bertahan ketika dia selalu mengeluarkan sesuatu hal yang baru dan menjaga kepercayaan masyarakat.


Minggu, 15 Maret 2015

Semarang (10/03/2015), Biro Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Islam Sultan Agung mengadakan Workshop Seni Islami bertempat di Aula Rektorat. dalam kesempatan tersebut ada dua pemateri luar biasa yaitu Rektor UNISSULA Bapak H. Anis Malik Thoha, Lc., MA., Ph.D dan DR. Ir. H. Sumirin, MS.
Acara tersebut di buka langsung oleh Wakil Rektor III UNISSULA dan di hadiri oleh wakil Dekan, Pembina Unit Kegiatan Mahasiwa, perwakilan Senat Mahasiswa, Badan Eksekutif Mahasiswa, dan Unit Kegiatan Mahasiswa di lingkungan UNISSULA.
Acara ini sangat berguna untuk mahasiswa ketika ingin mengekspresikan ide-ide kreatifnya dalam seni yang di kemas secara islami.
Materi pertama di bawakan oleh Bapak H. Anis Malik Thoha, Lc., MA., Ph.D yang di dalam materi tersebut membicarakan tentang seni dari zaman Romawi, Yunani sampai di zaman modern sekarang dan pemateri kedua menjelaskan secara jelas bagaimana yang seharusnya seni islami itu. dalam kesempatan tersebut rektor UNISSULA mengatakan bahwa seni islami yaitu tidak sensualisme, materialisme, dan hedonisme. dari materi yang di sampaikan oleh kedua pemateri, respon pertanyaan sangat banyak salah satunya wakil Dekan Fakultas ilmu komunikasi kepada pemateri pertama yaitu apakah ada ayat Alqur'an yang menjadi dasar tentang seni islami dan lebih menarik lagi penanya kedua dari salah satu mahasiswa bertanya kepada pemateri kedua tentang bagaimana cara mengemas seni islami yang lebih modern sesuai dengan permintaan pasar sekarang bukan hanya yang seni islami yang "ding dong ding dong".

Jumat, 13 Maret 2015

Semarang, H. Anis Malik Thoha, Lc., MA., Ph.D sebagai Rektor Universitas Islam Sultan Agung (UNISSULA)  menjadi pemateri dalam program pesantren mahasiswa UNISSULA bertempat di Masjid Abu Bakar Assegaf.
Rektor dalam pengantar materinya mengatakan bahwa pesantren mahasiswa sudah terbentuk sekitar 10 tahun yang lalu, tetapi sempat berhenti karena berganti kepemmpinan di kampus tercinta kita.

Dalam kesempatan tersebut Rektor UNISSULA membawakan materi tentang penting memahami hadist atau sunnah nabi Muhammad SAW. Dalam Materi tersebut mangatakan selain kita harus memahami Alqur’an kita harus memahami hadist juga karena apa yang ada di dalam Alqur’an di jelaskan di didalam hadist. Pesan lain yaitu di UNISSULA kita tidak oleh membeda – bedakan paham.