Perkembangan new media saat ini sangat pesat di bandingkan dengan media cetak yang semakin menurun, salah satu penelitian yang di adakan oleh SPS (Serikat Penerbit Suratkabar) melakukan sebuah penelitian
bertajuk masa depan media cetak di Indonesia, pada 23-29 Juni 2010 melibatkan
2.971 responden. Mayoritas responden membeli surat kabar secara eceran 64,2%,
disusul majalah 24,5% dan tabloid 20%.
Kemudian dari tahun ke tahun tren harga berlangganan media cetak
terus merangkak naik, nyaris tak pernah ada penurunan harga. Sehingga koran
melakukan strategi ‘Koran seceng’ atau koran seribu rupiah untuk mengatasi
koran baru di pasar.
Kemudian sebanyak 91,4% responden membaca koran daerah sedangkan
untuk koran nasional hanya 8,6%. Karena segmen pembaca surat kabar nasional di
Indonesia umumnya adalah masyarakat yang berlatar belakang sosial ekonomi
status menengah ke atas, dengan tingkat pendidikan yang semakin tinggi. Pembaca
koran daerah, latar perbandingan lurus dengan populasi penduduk yang memiliki
sosial ekonomi status menengah ke bawah dan tingkat pendidikan rendah.
Untuk saat ini dengan hadirnya media online dengan penetrasi
browser yang meningkat, media cetak mengalami penurunan tajam dalam hal
penetrasi (menerobos) pembaca, billing iklan media cetak yang dimonitor Neilson
Indonesia justru meningkat pesat. Pada tahun 2009, market share iklan media
cetak tumbuh 23%, dengan volume Rp 8,2 triliun.
Lalu apa yang harus dilakukan media cetak di zaman digital ini? Ika
Jatmikasari Associate Director Neilson Media Indonesia menyarankan delapan
langkah strategi (2009):
- Membangung kanal internet dan melakukan reportase dalam beragam platform. Mengutip Jay Rosen seorang profesor jurnalism dalam New York University saat ini reporter koran harus mampu menulis atau melaporkan berita dari berbagai platform. Dan bukan cuma dari satu platform saja. Mengapa harus demikian?pasalnya teknologi telah mengubah cara orang dalam mengkonsumsi berita. Banyak diantara konsumen memang masih memperoleh informasi melalui media cetak. Namun banyak pula diantara konsumen yang telah berpindah untuk mendapatkan informasi melalui berbagai media sekaligus, seperti televisi, telepon seluler dan internet.
- Menjadi niche media, model media massa tidak lagi bisa bekerja sebagai model internet, dan kini semakin banyak orang menemukan subjek dan bidang spesifik yang lebih menarik melalui internet.
- Integrasi laporan yang real-time. Jaringan sosial media (facebook, twitter,dll) telah menuntut audience untuk menyampaikan berita yang mereka buat sendiri. Koran dapat menggunakan media sosial ini untuk menyampaikan berita hangat tiap hari.
- Mendorong inovasi.
- Berinvestasi di bidang modal device. Lebih banyak orang ini mengunakan telfon pintar dan memanfaatkannya untuk saling berkoneksi. Dari hal inilah, terdapat potensial pendapatan yang bisa diperoleh. Media bisa mengutip kepada setiap pelanggan yang mengunduh aplikasi dari media tersebut, seperti halnya ketika memungut kepada pelanggan koran.
- Berkomunikasilah dengan pembaca muda. Media sosial (facebook, twitter,dll) telah medorong orang untuk dan berkomentar terhadap apapun. Anda ingin membaca koran berkomentar atau mengirim respon terhadap apa yang ingin mereka baca ? satu hal yang perlu diperhatikan untuk membuat publik menilai sebuah koran adalah ketika koran itu memberikan “nilai” (value) kepada publik. Media harus berinteraksi dengan publik.
- Membangun komunitas. Surat kabar (dan versi web mereka) terlalu sederhana untuk diharapkan sekedar menyampaikan informasi. Media juga harus menciptakan komunitas. Manfaatkanlah media sosial untuk membangun komunitas (koran) anda. Dengan menciptakan komunitas, anda telah menciptakan hubungan yang royal dengan para pemaca.
- Berlangganan atau gratis ? haruskah versi online surat kabar mengutip dari pembaca yang hendak mengaksesnya ? apa model terbaik untuk hal ini ? rupert murdoch, CEO News Corp ., mulai memungut bayaran dari pembaca untuk semua informasi dari wabsite. Mengapa ? surat kabar perlu menciptakan nilai bagi pembacanya. Dan menyediakan layanan yang orang mau untuk membayarnya !
keunggulan yang dimiliki media cetak dalam hal dunia periklanan yaitu :
- selektif
- kualitas produk
- kreativitas fleksibel
- permanen prestise
- penerimaan dan lingkungan konsumen
- pelayanan
dari video di atas ada beberapa pendapat pemilik media berkata bahwa media cetak harus mengikuti perkembangan new media sekarang Ini salah satu penelitian tentang waktu masyarakat dalam hal mengakses informasi, kita sudah dapat menyimpulkan bahwa new media telah mempengaruhi kebiasaan masyarakat dalam akses informasi. Menurut salah seorang pakar Ilmu komunikasi Van Dijk menyatakan bahwa salah satu bagian dari New Media adalah “Network Society”. “Network society” adalah formasi sosial yang berinfrastuktur dari kelompok, organisasi dan komunitas massa yang menegaskan bentuk awal dari organisasi dari segala segi (individu, grup, organisasi, dan kelompok sosial).
di bawah ini adalah statistik perkembangan new media dan media cetak dari hasil survey Nielsen Media 2011.
di bawah ini adalah statistik perkembangan new media dan media cetak dari hasil survey Nielsen Media 2011.
Dari data di atas menunjukkan kepada kita
bagaimana telah terjadi perubahan yang menarik antara pembaca koran dengan
pengguna Internet. Kita bisa melihat bahwa pembaca media cetak semakin menurun
sejak tahun 2005. Sebaliknya, pengguna internet prosentasenya semakin lama
semakin meningkat.
Data di atas tidak jauh berbeda dengan data
dari Internet World Stats, dalam satu dasawarsa terakhir jumlah pengguna
internet (netter) di dunia meningkat drastis. Dari 0.4% pengguna dari seluruh
penduduk dunia di tahun 1995, kini naik hampir 60 kali lipat pada 2008. Dan
sejak tahun 2000, pertumbuhan netter dunia naik rata-rata 2% terhadap total
populasi dunia.
media cetak akan bertahan ketika dia selalu mengeluarkan sesuatu hal yang baru dan menjaga kepercayaan masyarakat.
0 komentar:
Posting Komentar